Melakukan kesalahan saat kegiatan finishing furniture merupakan suatu hal yang menyebalkan. Kesulitan biasanya muncul pada saat proses finishing sehingga hasil kurang memuaskan. Apabila Anda banyak membaca teori finishing furniture dasar, maka sangat mudah melakukannya. Tiga hal yang harus diperhatikan adalah persiapan, aplikasi dan pengeringan.
Selama proses tersebut Anda bisa saja dilihat sudah mengikuti berdasarkan instruksi. Namun hasilnya tetap saja berbeda dari ekspektasi. Pada kemasan cat juga terdapat instruksi pemakaian secara umum, jika Anda mengikutinya maka hasilnya tidak jauh berbeda, tapi bisa juga hasil yang muncul tidak sesuai.
Baca Juga : cara menggunakan plitur kayu yang tepat tanpa takut mengalami kegagalan
Setelah berkali-kali melakukan finishing pemula banyak yang sering merasakan putus asa dan tidak ingin melanjutkannya. Jangan berhenti, karena saat melakukan kesalahan ini Anda bisa melakukan finishing furniture dengan lebih baik lagi. Mengatasi masalah berkali-kali juga sering dilakukan oleh para profesional.
Mereka tidak pernah bisa langsung berhasil dalam satu kali finishing. Terutama pada saat memilih warna dan mengaplikasikannya. Masalah warna perlu mengekspor lebih dalam terutama warna-warna custom yang berbeda dengan warna yang ada. Sebaiknya Anda mempelajari masalah apa saja yang sering dilakukan tanpa disadari.
Kesalahan Saat Finishing Furniture
1. Mengamplas Permukaan Kayu
Pada saat finishing mengamplas dilakukan dua kali pertama adalah saat persiapan dan kedua untuk setiap lapisan coating. Kedua proses tersebut seringkali salah dilakukan oleh pemula. Pekerjaan mengamplas dianggap tidak penting sehingga mengamplas dengan cara asal-asalan saja.
Padahal mengamplas sangat penting untuk segala macam finishing kayu. Fungsi dari mengamplas saat persiapan adalah membuka pori kayu dan membersihkan kotoran pada permukaan. Tahapan ini akan membuat hasil finishing menjadi lebih halus, jenis amplas yang digunakan bisa grit 180 hingga 220.
Di antara lapisan coating Anda harus mengamplasnya, fungsinya adalah untuk membuat lapisan coating di atasnya dapat merekat. Cara mengamplas yang benar adalah secara ambang dan kertas amplas yang digunakan harus grit 400. Amplas halus akan menciptakan goresan yang akan merekatkan coating di atasnya.
Jadi jangan pernah lupakan fungsi dari mengamplas sehingga melewatkan prosesnya. Jenis amplas yang digunakan juga harus diperhatikan, jangan sampai amplas kasar digunakan pada lapisan coating.
2. Memilih Jenis Produk Finishing
Kesalahan kedua yang sering dilakukan adalah mencampur-campur jenis bahan finishing. Lapisan coating dibentuk dari beberapa jenis cat mulai dari sanding sealer, wood stain dan juga clear coat. Ada banyak jenis bahan yang digunakan dalam membuat bahan finishing tersebut. Secara umum dua bahan yang bisa dipilih adalah air dan juga solvent.
Kedua bahan tersebut tidak bisa digunakan bersamaan. Artinya jika Anda memilih bahan finishing yang terbuat dari bahan solvent maka gunakan semua lapisan coating yang sama. Jika menggunakan bahan coating dari water based maka gunakan semua lapisan coating yang juga sama.
Jika Anda mengaplikasikan cat coating water based di atas cat solvent maka cat tidak akan menempel. Walaupun sudah mengamplasnya berkali-kali cat tidak akan kompatibel. Namun ada beberapa jenis cat water based yang dapat ditumpuk dengan cat solvent. Jadi pastikan apakah bahan finishing yang digunakan terbuat dari bahan yang sama.
3. Memberikan Lapisan Coating
Saat melakukan finishing furniture kayu untuk hasil natural, jika salah memberikan lapisan coating maka minyak kayu akan mudah naik. Masalah ini biasanya sering terjadi pada jenis kayu lunak yang memiliki ukuran pori lebih besar. Minyak kayu memiliki kecenderungan meningkat apabila pori kayu tidak ditutup sempurna.
Contohnya saja, setelah persiapan Anda langsung mengaplikasikan pernis atau wood stain. Pori kayu melakukan penyerapan cat secara tidak merata dan inilah yang membuat minyak kayu kemudian naik. Mengatasi masalah ini Anda seharusnya menggunakan cat dasar kayu.
Jenis cat dasar yang digunakan adalah sanding sanding sealer. Anda perlu mengaplikasikan sanding sealer sebelum wood stain atau pernis. Fungsinya menutup secara merata permukaan kayu sehingga lapisan coating di atasnya bisa menempel di permukaan kayu. Sanding sealer memiliki warna yang transparan jadi tidak akan mengganggu hasil finishing yang diinginkan.
4. Memberikan Jumlah Lapisan Coating
Bukan hanya apa saja yang harus digunakan, jumlah dari masing-masing lapisan coating harus diketahui. Masing-masing bahan finishing baik itu water based memiliki karakteristik tersendiri. Karakter tersebut akan mempengaruhi apakah berapa jumlah lapisan coating yang harus diaplikasikan.
Tidak memperhatikan jumlah yang diciptakan akan mengganggu proses finishing baik pengeringan dan hasil yang lengket. Cat solvent seperti shellac membutuhkan lapisan coating yang lebih sedikit. Cukup satu kali aplikasi saja cat sudah membentuk coating yang kuat.
Cat water based membutuhkan lapisan coating yang lebih banyak. Semakin banyak lapisan coating akan memberikan perlindungan secara maksimal. Jadi Anda harus bersabar dan setiap satu lapisan coating harus diaplikasikan tipis saja.
5. Tidak Memperbaiki Lubang Kayu
Jangan remehkan adanya lubang pada kayu, berbagai macam lubang bisa saja muncul karena paku atau masalah alami ketika kayu masih menjadi pohon. Lubang pada kayu wajib diperbaiki, membiarkannya akan mempermudah rayap merusak kayu nantinya. Cara memperbaiki lubang adalah dengan dempul kayu.
Jika ingin mendapatkan hasil warna natural, Anda perlu mengaplikasikan wood filler. Apabila warna solid yang diinginkan maka Anda harus menggunakan wood filler. Ada beberapa cara memperbaiki cacat lubang kayu dengan wood filler.
Anda bisa mencampurkan bahan dengan serbuk kayu atau langsung mengisinya ke dalam lubang. Pastikan juga jenis wood filler atau wood putty sesuai dengan jenis bahan coating yang digunakan.
6. Pemilihan Top Coat
Pernis atau top coat yang akan Anda gunakan harus sesuai dengan jenis furniture yang membutuhkan bahan finishing. Perlindungan yang diberikan dari masing-masing top coat bisa berbeda. Biasanya Anda tidak memperhatikan fungsi dari top coat tersebut dan langsung mengaplikasikannya pada furniture.
Padahal jika Anda mengaplikasikan top coat untuk furniture indoor pada furniture outdoor maka perlindungannya tidak akan maksimal. Selalu perhatikan apakah top coat mampu digunakan untuk menghadapi perubahan iklim, artinya cocok untuk furniture outdoor.
Furniture indoor biasanya membutuhkan top coat yang mampu melindungi dari kelembaban. Warna yang dihasilkan juga tidak terlalu gelap dan finishing matte bisa menjadi alternatif menarik.
7. Saat Menunggu Proses Kering
Tidak sabar dalam melanjutkan proses finishing seringkali terjadi. Saat lapisan coating belum kering Anda langsung mengamplasnya. Inilah kesalahan yang akan membuat Anda harus mengulangi proses finishing kembali. Cat yang masih basah akan lengket dan merusak finishing secara keseluruhan karena meninggalkan bekas.
Cara memastikan bahwa lapisan coating adalah dengan menekan permukaan menggunakan ibu jari. Jika masih terdapat bekas sidik jari, maka Anda harus menunggu kering lebih lama lagi. Jika tidak ada bekas sidik jari Anda bisa langsung mengamplasnya.
Rekomendasi Untuk Anda
- 5 Trik yang Mudah Dilakukan Pemula untuk Mengecat Kayu Sungkai
- Tak Sulit Dilakukan, Ini Cara Mengecat Dinding Bergaris Sendiri
- 12 Masalah Paling Sering Muncul Saat Finishing Natural dan Solusinya
- Sering Muncul Gelembung Saat Melakukan Finishing? Atasi Dengan Ini
- Plitur Kayu yang Bagus Solusi Finishing Veneer Sering Menggelembung
- Mengenal Agen Cat Kayu Aman Biovarnish, Bisa Finishing Tanpa Masker
Pilihan Menarik Lainnya
- 3 Cara Mudah Mengatasi Berbagai Masalah dalam Finishing Kayu
- Tips Ampuh Furniture Interior Cafe Tidak Membuat Bau Ruangan
- Furniture Lama Bisa Tampak Seperti Baru dengan Aplikasi Biovarnish
- Muncul Orange Peel pada Finishing Kayu? Atasi dengan Cara Ini
- 7 Tips Mengecat Bangku Teras di Taman Menggunakan Wood Stain
- Meja Receptionist Bergaya Minimalis yang Sangat Ramah Lingkungan
- Apa Itu Chalk Paint? Mengenal Sejarah Hingga Pilihan Merk Terbaik
- 5 Cara Memilih Wood Filler Tepat untuk Perbaikan Cacat Goresan Kayu
- Kenali 5 Masalah Tampilan Pernis Berpelarut Solvent dan Solusinya
- Langkah Koreksi Warna Finishing Furniture Terlalu Tua dengan Cara Ini
- Mau Hasil Wash Finishing dengan Cat Duco? Pilih Produk Bioduco
- Memilih Jenis Pori Lantai Kayu Terbaik untuk Permudah Pengecatan