Salah satu teknik kuno dari Jepang yang disebut dengan Shou Sugi Ban, adalah teknik mewarnai kayu secara alami tanpa menggunakan cat yang banyak digunakan pada zaman dahulu. Masyarakat Jepang dahulu banyak yang mengolah kayu cedar sebagai furnitur, bahan baku rumah dan juga sebagai dekorasi. Namun karena waktu itu teknologi kimia dari cat belum muncul maka penggunaan pewarnaan kayu secara alami digunakan.
Shou Sugi Ban adalah teknik kuno Jepang berusia ribuan tahun yang memperlakukan kayu dengan cara mewarnai pada bagian luarnya. Pembakaran dilakukan pada bagian luar kayu untuk menghentikan pembusukan sehingga sangat penting digunakan di luar gedung. Teknik ini adalah istilah yang dikenal di Jepang sebagai yaki sugi-ita (atau yakisugi), yang diterjemahkan menjadi ''papan cedar yang terbakar.'' (Dalam bahasa Inggris ''sugi'' didefinisikan sebagai cedar, sebenarnya Cryptomeria japonica, spesies keluarga Cypress yang berasal dari Jepang.)
Baca Juga : Kenali Alat Membuat Motif Kayu Seperti Terbakar
Untuk menciptakan efeknya, papan kayu diperlakukan dengan panas api pada bagian luarnya: Secara tradisional, tiga papan diikat secara bersamaan membentuk terowongan segitiga. Interiornya dibakar dan permukaan yang hangus didinginkan dengan air, cara ini dilakukan untuk membuat kayu tahan api. Pembakaran menetralisir selulosa di kayu sehingga kandungan karbohidratnya dapat membuat kayu tahan rayap, jamur, bakteri agar tahan pembusukan.
Baca Juga : tips mewarnai kerajinan vas bunga dengan cat kayu waterbased
Lapisan arang yang dihasilkan dapat mencegah kerusakan akibat sinar matahari. Diperkirakan, kayu yang telah mengalami proses ini dapat bertahan kurang lebih 80 tahun, tetapi Kuil Buddha Horyuji Jepang di prefektur Nara, yang pagoda lima tingkatnya adalah salah satu struktur kayu tertua yang masih ada di dunia, telah ada lebih lama.
Seperti kayu reklamasi, larangan sugi shou memiliki aksen kuno tertentu. Hal ini meningkatkan nilai estetika selama beberapa dekade terakhir, untuk kembali secara umum untuk memperlakukan bahan dengan cara tradisional. Khususnya untuk mengadopsi prinsip-prinsip yang telah lama mendasar bagi arsitektur Jepang: kesederhanaan, penggunaan bahan-bahan alami dan kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya.
Cara Mewarnai Kayu dengan Teknik Kuno Jepang (Shou Sugi Ban)
Mengerti bagaimana teknik shou sugi ini didapatkan maka Anda bisa menggunakan cara pembakaran api ini pada berbagai jenis kayu lainnya tidak hanya pada kayu cedar. Di Indonesia jenis kayu yang paling mudah dan paling cepat didapatkan adalah kayu jati belanda. Anda bisa memanfaatkannya.
Dilihat dari segi estetika kayu jati belanda sama-sama memiliki penampilan yang menarik dan serat kayu yang indah. Dengan teknik pebakaran yang tepat maka Anda bisa mendapatkan hasil finishing bakar yang tahan lama.
Mencoba membakar kayu jati belanda maka Anda membutuhkan beberapa alat yaitu torch atau alat pembakar api yang menggunakan tekanan gas, kemudian sikat kawat dan juga amplas. Sebagai lapisan terakhir Anda membutuhkan lapisan minyak.
Pertama untuk membakar Anda perlu menggunakan kayu yang sudah bersih dan halus. Gunakan amplas kasar untuk setidaknya mendapatkan hasil permukaan rata. Setelah itu mulai pembakaran menggunakan torch dengan jarak sekitar 15 hingga 20 cm di permukaan kayu.
Gunakan api sepanjang serat kayu dan Anda akan langsung melihat hasilnya. Tampilan serat kayu yang terbakar akan sangat nampak. Lakukan pembakaran di seluruh permukaan kayu jati belanda secara merata.
Berhenti jika Anda sudah mendapatkan hasil pembakaran yang diinginkan. Setelah itu gunakan sikat kawat untuk membersihkan debu pembakaran pada permukaan kayu kemudian gunakan gosokan searah serat kayu, dengan sedikit penekanan Anda juga akan mendapatkan hasil finishing yang bertekstur.
Anda akan mendapatkan kayu solah-olah sudah memiliki umur yang panjang. Langkah terakhir adalah dengan mengolesi permukaan kayu dengan minyak untuk membuatnya lebih tahan terhadap air. Aplikasi minyak juga akan membuat permukaan kayu berpenampilan mengkilap.
Tunggu hingga minyak mengering dan Anda akan mendapatkan hasil finishing yang diinginkan.
Alternatif Mewarnai Kayu Hasil Terbakar dengan Cat Water Based
Langkah terakhir yang bisa Anda lakukan jika tidak ingin menggunakan api sungguhan pada lapisan permukaan kayu maka Anda bisa memanfaatkan cat. Penggunaan cat akan memiliki hasil yang sama bahkan tidak jauh berbeda dengan finishing bakar.
Anda bisa menggunakan bahan Biovarnish wood stain papua rose dan dikombinasikan dengan Biovarnish clear coat matte. Berikut ini langkah pengerjaannya:
- Bersihkan permukaan kayu jati belanda dari debu dan juga kotoran. Amplaslah untuk mendapatkan permukaan kayu yang rata dan pastikan debu sisa amplas hilang agar mendapatkan hasil finsihng yang bersih.
- Pertama aplikasikan Biovarnish wood stain papua rose yang sudah dicampur dengan sedikit air kemudian kuaskan ke seluruh permukaan kayu. Lakukan hingga seluruh bagian tertutup cat. Sebelum mengering hapus secara berlawanan arah lapisan wood stain menggunakan kain bersih dan kering. Anda akan mendapatkan penampilan dari kayu yang terbakar. Warna papua rose kehitaman dan sedikit merah akan memancarkan penampilan seperti permukaan kayu yang baru saja terkena pembakaran.
- Tunggu hingga lapisan wood stain mengering biasanya lebih cepat dan tidak membutuhkan waktu hingga 60 menit. Lakukan pengeringan dalam ruangan yang memiliki sirkulasi udara baik.
- Setelah lapisan wood stain mengering aplikasikan Biovarnish clear coat gloss jika Anda ingin mendapatkan hasil finishing yang mengkilap seperti finsihing menggunakan oil. Campurkan clear coat terlebih dahulu dengan sedikit air kemudian Anda bisa mengaplikasikannya searah serat kayu dengan kuas.
- Tunggu lapisan clear coat mengering biasanya membutuhkan waktu sekitar 24 jam, baru setelah kering benar Anda bisa menggunakan kayu palet sesuai dengan keinginan Anda.
Lapisan dari cat kayu Biovarnish clear coat akan memberikan perlindungan yang tepat pada permukaan kayu jati belanda yang Anda lapisi. Kayu akan menjadi lebih kuat dan juga tahan lama sehingga Anda tidak perlu khawatir tentang jamur dan juga rayap yang sering merusak serat kayu.
Rekomendasi Untuk Anda
- Inilah Merk Cat Kayu dengan Hasil Warna Alami Terbaik di Indonesia
- 5 Cara Mudah Mengecek Kualitas Cat Kayu Secara Mandiri
- 4 Langkah Finishing Kabinet Kayu Secara Simpel, Cepat dan Mudah
- Teknik Finishing Kayu Jati Belanda Mudah Dengan Cat kayu Water Based
- Teknik Menggunakan Dempul Kayu Sesuai dengan Jenis Lubang Kerusakan
- Bikin Betul Permukaan Kayu Berlubang dengan Teknik Finishing Dowel
Pilihan Menarik Lainnya
- Warna Tepat Cat Kayu Jati Belanda untuk Finishing Shou Sugi Ban
- Macam-Macam Teknik Finishing Kayu Menyesuaikan Alat yang Digunakan
- Mengenal Teknik Finishing Distressing
- Mau Finishing Furniture Cafe Tampilan Unik dan Antik? Ini Caranya
- Manfaatkan Kayu Palet Bekas untuk Membuat Distress Furniture
- Beragam Cara Membersihkan Lantai Kayu Solid supaya Tahan Lama
- Tips Finishing Tepat dan Aman untuk Menghasilkan Meja Kayu Unik
- DIY : Belajar Teknik Distress Furniture dengan Cat Duco Chalk Paint
- Mau Hasil Wash Finishing dengan Cat Duco? Pilih Produk Bioduco
- 3 Teknik Mengaplikasikan Pewarna Kayu Water Based pada Dinding Rumah
- 3 Macam Teknik Mengaplikasikan Shellac untuk Hasil Halus Merata
- 4 Teknik Mudah Mengecat Kayu dengan Cat Solid Menggunakan Kuas