Pengolahan dan finishing kayu cedar dapat anda lakukan dengan mudah. Pada artikel ini akan dibahas mengenai cara pengolahan dan finishing kayu cedar. Jika anda akan melakukan pengolahan dan finishing kayu cedar, anda dapat menyimak langkah mudahnya disini.
Pernahkah Anda mendengar tentang kayu cedar? Jika belum maka kayu ini sangat penting untuk dipelajari. Sebagai tukang kayu atau DIY semakin banyak jenis kayu yang dikenal maka akan memberikan kesempatan besar untuk bisa mengolahnya dengan mudah.
Siapa tahu jika ternyata proyek kayu Anda selanjutnya akan menggunakan kayu cedar. Seperti apakah kayu cedar? Apa saja olahan dari kayu ini yang sebaiknya diciptakan? Apakah kayu memiliki sifat awet dan kuat?
Tentu saja tidak terlepas dari apapun jenis kayu, bahan finishing selalu menjadi perhatian utama. Memilih jenis cat dan hasil finishing yang sesuai dengan karakter kayu cedar harus Anda ketahui sebelumnya. Seperti apakah pengolahan dan finishing kayu cedar yang seharusnya dipilih? Temukan semua jawabannya dalam artikel ini.
Mengenal Kayu Cedar Lebih Dekat Sebelum Pengolahan
Pohon kayu cedar memiliki nama lain sebagai pohon aras. Berasal dari kawasan Himalaya, pertumbuhan pohon ini terdapat pada ketinggian 1500 – 3200 dan juga 1.000-2.000 meter di Mediterania. Kayu Aras memiliki ciri yang khas, yaitu bau harum yang dikeluarkan. Bau tersebut merupakan resin kayu yang bisa menyerap kelembaban dan bau lain.
Aroma dari kayu cedar ini sering dimanfaatkan sebagai minyak wangi aroma terapi. Pohon cedar tumbuh hingga ketinggian 30-60 meter, lebih tinggi dibandingkan jenis pohon lainnya. Karena tumbuh di area pegunungan yang tinggi dan bersalju, pertumbuhan pohon kuat di segala musim bahkan pada titik dingin terendah.
Kayu cedar dapat digunakan untuk berbagai furniture atau olahan kayu lainnya di negara empat musim atau dua musim seperti Indonesia. Warna kayu cedar adalah coklat muda dan tua sedikit semburat warna putih. Adapun jenis kayu yang memiliki warna kemerahan disebut sebagai red cedar dan warna kayu yang putih disebut sebagai white cedar.
Kayu cedar juga terkenal karena aromanya yang kuat. Kelebihan ini seimbang dengan kekuatan dari kayunya. Karakteristik dari harum kayu cedar membuatnya banyak digunakan sebagai olahan berbagai produk, salah satunya gitar. Penting untuk dipahami bahwa tidak semua jenis kayu cedar dapat diolah dengan cara yang sama. Beberapa jenis cedar dapat berguna pada hasil olahan yang lainnya.
Ada tiga karakteristik umum yang dimiliki oleh kayu cedar, yang pertama adalah kayu yang lunak seperti kayu pinus. Kedua adalah kayu yang stabil sehingga tidak memiliki kembang susut yang berlebihan. Ketiga adalah mudah untuk dikerjakan karena lunak dan stabil tidak mudah retak.
Dilihat tiga kelebihan pada kayu cedar, maka berikut ini beberapa olahan yang banyak dihasilkan menggunakan kayu cedar:
>> Tempat Penyimpanan Pakaian
Fungsi dari kayu cedar yang populer adalah sebagai tempat penyimpanan pakaian. Bentuknya bisa berupa lemari atau peti. Mengapa kayu cedar wangi? Kandungan thuja pelicin adalah bahan yang anti bakteri dan anti jamur alami dengan efek bau yang harum.
Bahan tersebut sangat baik untuk barang yang disimpan dalam lemari kayu cedar. Kayu cedar yang berasal dari Spanyol memiliki resin khusus anti serangga seperti kayu jati. membuat lemari dari kayu ini akan bertahan lebih lama.
>> Rangka Atap
Fungsi lainnya yang mungkin jarang diperhatikan adalah sebagai rangka atap. Kekuatannya yang tahan terhadap rayap membuat kayu cedar bagus digunakan sebagai rangka atap. Kekuatan kayu membuat atap menjadi lebih kuat dan tahan lama.
Sifat lunak dari kayu membuatnya mudah dipotong dan itu penting untuk pemasangan sirap kayu. Cedar juga memiliki bobot yang ringan. Membuatnya tidak akan menambah berat dan dan dinding seperti kayu lainnya.
>> Alat Musik dan Panel
Fungsi dari kayu cedar lainnya adalah sebagai alat musik. Jenis cedar yang digunakan adalah kayu cedar merah. Kayu tersebut memiliki kualitas resonansi yang apabila dikombinasikan dengan cahaya akan membuat stabil sebagai alat musik.
Red cedar sering digunakan sebagai gitar, biola dan instrumen alat musik dengan senar lainnya. Kayu tahan dan tidak mudah bengkok atau retak karena jam terbang alat musik yang tinggi.
>> Furniture Indoor dan Outdoor
Tidak seperti kayu lunak yang hanya dapat digunakan dalam ruangan saja. Kayu cedar adalah jenis kayu yang dapat digunakan sebagai furniture dimanapun. Anda bisa menggunakannya sebagai furniture dalam dan luar ruangan.
Ketahanannya terhadap panas, hujan dan jamur atau hama lainnya membuat kayu ini cocok digunakan sebagai garden furniture. Tampilannya yang indah dan warnanya yang menawan akan membuat ruangan Anda tampak lebih nyaman.
Proses Pengawetan Kayu Cedar
Penggunaan kayu cedar yang sangat luas tidak terlepas dengan proses pengawetan yang tidak boleh dilewatkan. Walaupun kayu ini sangat kuat dalam menghadapi hama kayu jika tidak diawetkan ketahanannya tentu tidak bisa mencapai batas maksimal.
Melalui proses pengawetan, furniture, alat musik yang terbuat dari kayu cedar akan bertahan sangat lama. Pengawetan sendiri dapat dilakukan di dua cara pertama pada saat kayu selesai dikeringkan atau mengaplikasikannya sebelum proses finishing dimulai.
Manakah yang akan Anda pilih keduanya akan memberikan hasil perundingan yang terbaik. Proses pengawetan kayu cedar cukup menggunakan bahan pengawet BioCide Insecticide. Obat ini akan melindungi kayu dari serangan rayap yang akan datang.
Kini Anda tidak perlu lagi menggunakan solar yang merupakan bahan pengawet kayu secara tradisional. Bagi Anda yang ingin melakukan pengawetan dengan BioCide ikuti langkah mudahnya berikuti ini:
- Amplas seluruh permukaan kayu jika Anda akan mengaplikasikannya sebelum finishing. Jika tidak maka Anda tidak perlu melakukannya. jangan lupa bersihkan debu amplas.
- Campurkan BioCide Insecticide dengan air sesuai yang tertera dalam kemasan.
- Kuaskan larutan pengawet tersebut ke seluruh permukaan kayu secara merata. Selain metode kuas Anda juga bisa melakukan metode perendaman.
- Tunggu kayu mengering, Anda bisa menjemur atau mengangin-anginkan kayu dalam ruangan saja.
Kini bahan pengawet sudah masuk ke dalam pori kayu cedar sehingga akan melindunginya dari dalam. Perlu diperhatikan pada saat proses pengawetan berlangsung adalah keamanan diri.
Anda yang akan mengaplikasikan BioCide wajib menggunakan masker dan sarung tangan karet agar cairan tidak terkenal kulit. Sebagai bahan pengawet kayu banyak kandungan bahan yang keras dan akan menimbulkan iritasi ketika terkena kulit.
Sangat penting untuk melindungi diri Anda dari bahaya penggunaan obat ini.
Cara Finishing Natural yang Mudah dan Cepat
Kini masuk pada tahapan finishing. Pengecatan kayu juga merupakan tahapan pengawetan yaitu dengan memberikan lapisan luar film yang kuat. Pada zaman dahulu tahapan pengawetan dan finishing di Jepang dilakukan dengan satu cara yaitu dibakar.
Pembakaran kayu cedar harus dilakukan secara hati-hati agar permukaannya saja yang terkena api. Kayu yang dibakar akan mengunci pori kayu sehingga menjadi lebih awet. Selain itu hasil finishingnya adalah efek kayu terbakar dimana serat kayu menjadi warna yang lebih gelap.
Kini jika Anda tidak suka dengan efek warna kayu terbakar, cukup dengan pernis kayu saja sudah bisa melindungi dengan baik. Cat yang direkomendasikan untuk digunakan adalah cat kayu berbahan dasar air.
Cat water based adalah cat yang lebih aman dan tidak akan mengganggu aroma alami yang dikeluarkan kayu cedar. Tidak seperti cat berpelarut solvent yang menggunakan thinner. Bahkan aroma dari thinner sangat kuat sehingga mampu menghilangkan aroma alami dari kayu cedar sendiri.
Tidak ingin merusak tampilan kayu dan menghilangkan baunya? Maka cat kayu Biovarnish adalah jawaban yang Anda butuhkan. Cat ini dirancang khusus untuk aplikasi mudah yaitu dengan kuas dan pelarut air.
Sebagai cat berpelarut air kayu akan mendapat ketahanan yang sangat baik terhadap rayap, sinar UV, perubahan cuaca dan gangguan kayu lainnya. Tertarik menggunakan Biovarnish untuk tampilan natural? Ikuti langkah aplikasinya berikut ini.
1. Pengamplasan
Proses pengamplasan sangat penting untuk mendapatkan hasil finishing yang halus dan merata. Pengamplasan dimulai dengan mengamplas permukaan dengan kertas amplas kasar hingga nomor 220. Jangan lupa untuk membersihkan debu amplas sesudahnya.
2. Aplikasi cat dasar kayu
Lapisan pertama yang digunakan adalah Biovarnish Wood Filler. Fungsinya untuk menutup pori kayu dengan maksimal sehingga tidak akan ada kelembaban yang nantinya diserap. Campurkan Wood Filler dengan sedikit air hingga encer kemudian usapkan dengan kain kering.
Tekan sampel usap Wood Filler berlawanan arah serat hingga benar benar masuk ke dalam pori kayu. Tunggu lapisan inikering kemudian lanjutkan dengan amplas 240. Proses pengamplasan dilakukan hingga permukaan warna kayu terlihat dan seratnya.
3. Aplikasi pewarna kayu
Memberikan kayu cedar warna natural bukan berarti menutup warna asli kayu dan seratnya. Anda justru akan memberikan warna kayu asli lebih tajam. Gunakan Biovarnish Liquid stain sesuai dengan warna yang diinginkan.
Campurkan Liquid Stain dengan air kemudian kuaskan merata searah serat kayu. Lanjutkan dengan pengeringan selama 60 menit tanpa dijemur. Lapisan yang sudah kering dapat dilanjutkan dengan proses pengamplasan ambang.
Amplas dengan kertas nomor 400 hingga permukaan merata halus. Bersihkan debu amplas sesudahnya.
4. Aplikasi Sanding Sealer
Aplikasi lapisan ini sangat penting untuk menguatkan warna kayu yang ada di bawahnya dan merekatkan dengan kuat lapisan cat diatasnya. Gunakan Biovarnish Sanding Sealer yang telah dicampur dengan air dan diaduk merata.
Kuaskan cat ke seluruh permukaan kayu searah serat, tunggu lapisan ini mengering. Setelahnya baru di amplas ambang kembali hingga halus. Anda tidak perlu mengamplas dengan ditekan cukup secara ambang saja agar lapisan cat tidak habis.
5. Aplikasi Clear Coat
Lapisan terakhir yang diaplikasikan adalah Biovarnish Clear Coat. Pilih clear coat untuk hasil finishing matte agar kayu cedar tampak sangat natural. Prosesnya dimulai dengan pencampuran cat dengan air hingga merata.
Kuaskan Clear Coat Matte dengan kuas nilon searah serat kayu. Khusus lapisan akhir Anda harus menunggu kering selama semalaman baru cat mengeras dengan baik.
Rekomendasi Untuk Anda
- Proses Panen hingga Pengolahan Rotan Menjadi Mebel di Indonesia
- Kayu Jati : Proses Panen, Finishing hingga Perawatannya supaya Awet
- Mengintip Proses Pengolahan Bahan Baku Mebel Rotan di Pabrik
- Kenali Kayu Merbau Untuk Decking Kolam Renang Hingga Finishingnya
- 4 Ciri Khas Furniture Skandinavian hingga Tahapan Finishingnya
- Cara Memilih Material Kursi Bambu Hingga Finishing yang Halus dan Rata
Pilihan Menarik Lainnya
- Mau Finishing Furniture Cafe Tampilan Unik dan Antik? Ini Caranya
- Yuk Kenali 6 Jenis Kayu Solid Mahal dan Finishing Terbaiknya
- Warna Tepat Cat Kayu Jati Belanda untuk Finishing Shou Sugi Ban
- Pengolahan Kayu Mahoni dari Pengawetan sampai Finishing Kayunya
- Kayu Johar : Karakter, Kualitas, Pengolahan dan Cara Finishing
- Cara Mewarnai Kayu Secara Alami dengan Teknik Kuno Jepang
- Apa Kayu Solid Terbaik yang Diolah untuk Furniture? Ini Jenis-Jenisnya
- Karakteristik Kayu Mindi dan Aneka Finishing yang Cocok untuk Dipilih
- Ingin Membuat Alat Panahan? Gunakan Bahan Dasar Kayu Terbaik
- Cat Kayu Warna Gloss Mengubah Tampilan Furniture Kursi Kayu Mindi
- Kayu Ramin : Ciri, Kualitas, Pengolahan dan Cara Finisihingnya
- 7 Kreasi Olahan Limbah Kayu Jati Belanda yang Bisa Dicontoh DIY