Wood stain diaplikasikan untuk mendapat hasil finishing merata, menggunakan wood stain akan membuat hasil finishing merata sempurna. Anda juga perlu menggunakan wood stain sebagai pewarna kayu saat melakukan finishing.
Saat melakukan finishing, penggunaan wood stain sebagai salah satu komponen finishing adalah hal yang diperlukan. Apalagi jika anda perlu melakukan finishing natural pada furniture, wood stain adalah pilihan yang tepat. Tersedia berbagai jenis wood stain di pasaran dengan merk beragam yang bisa anda gunakan.
Agar hasil finishing furniture anda menjadi lebih merata dan tampak lebih natural, wood stain bisa menjadi pilihan yang tepat. Sebelum melakukan finishing, anda perlu memilih jenis wood stain apa yang akan anda gunakan. Anda juga perlu mengetahui bagaimana cara menggunakan wood stain yang benar. Simak seluruh pembahasan mengenai wood stain pada artikel ini.
Memilih Jenis Wood Stain yang Tepat
Langkah pertama yang harus anda lakukan untuk mengecat dengan wood stain adalah memilih jenis wood stain yang akan digunakan. Ada puluhan merk wood stain yang terbuat dari berbagai jenis bahan. Manakah yang sebaiknya Anda beli? Belum lagi memilih warna dari puluhan merk tersebut.
Bahan dasar dari wood stain ada dua yaitu pigmen dan dye wood stain. Pigmen stain biasanya mengandung bahan pewarna yang berasal dari alam. Sedangkan dye wood stain adalah pewarna yang terbuat dari garam laut. Ketika bahan tersebut dicampurkan dengan solvent maka akan melebur menjadi molekul lebih kecil dan menjadi partikel pigmen. Artinya dye wood stain dapat memasuki ruang pada permukaan kayu yang tidak dapat dilakukan pigmen wood stain.
Ada beberapa tipe wood stain yang beredar di pasaran. Berikut ini perbandingan beberapa jenis wood stain yang bisa Anda pilih.
–> Solvent Wood Stain
Kebanyakan orang hanya mengetahui bahwa wood stain yang tersedia hanyalah solvent. Wood stain jenis ini perlu dilarutkan dengan thinner dan bahan pelarut tersebut jug digunakan untuk membersihkan.
Kebanyakan solvent based stain menggunakan campuran pigmen dan juga dye dan beberapa hanya menggunakan dye saja. Cara aplikasinya bisa dengan di lap (wiping) atau dengan dikuas.
–> Wood Stain Water Based
Sesuai dengan namanya, water based wood stain menggunakan bahan dasar air sebagai binder dan minyak. Bahan ini lah yang membuatnya menjadi lebih mudah diaplikasikan and juga rendah toxic bahkan tidak berbau.
Water based wood stain tidak bisa memberikan ikatan dengan wood stain dari solvent. Jadi wood stain jenis ini tidak dapat diaplikasikan di atas bahan solvent. Mengingat proses aplikasinya lebih mudah maka persiapan yang dilakukan tidak terlalu sulit bahkan waktu pengecatan tidak membutuhkan waktu lama.
–> Gel Stain
Wood stain ini memiliki bentuk gel dan hampir mirip seperti oil based stain. Sangat mudah dibersihkah dengan thinner. Proses aplikasinya lebih sulit dan jika tidak berhati-hati bisa menimbulkan efek rusak.
Cara mengaplikasikannya adalah dengan di lap ke seluruh permukaan kayu. Mampu menghasilkan permukaan yang sangat halus. Biasanya sering digunakan untuk jenis kayu yang lunak seperti kayu pinus.
Persiapan yang Tepat untuk Aplikasi Wood Stain
Banyak hasil yang rusak ketika seorang woodworker mempersiapkan kayu yang akan di finishing dengan terburu-buru. Tidak berhati-hati melakukan persiapan akan membuat lapisan coating di atasnya menjadi mudah rusak bahkan tidak menghasilkan tampilan yang rapi. Langkah pertama untuk menghasilkan wood stain yang rapi adalah mengamplas dengan teliti. Anda bisa memilih untuk menggunakan balok amplas atau mengamplas dengan mesin.
Dimulai dengan pengamplasan secara progresif Anda bisa memilih jenis amplas yang memiliki ukuran tepat. Ketika Anda selesai melakukan pengamplasan sehingga permukaan halus tambahkan sentuhan terakhir dengan menggunakan amplas halus secara manual.
Setelah pengamplasan selesai, mulailah dengan membersihkan kotoran bekas amplas. Lakukan dengan vakum untuk menyedot debu, ini adalah cara yang paling aman untuk membersihkan debu.
Jika semua kotoran dan debu telah hilang, Anda bisa mengaplikasikan pre stain conditioner. Dalam hal ini cat dasar kayu juga dapat digunakan karena lebih mudah dicari. Cat dasar kayu adalah sanding sealer. Pastikan sanding sealer yang digunakan sesuai dengan jenis bahan wood stain yang diaplikasikan. Sanding sealer harus diaplikasikan secara merata sehingga tidak ada bagian yang blocking pada saat wood stain diaplikasikan.
Setelah mengaplikasikan sanding sealer dan ditunggu kering, lakukan pengamplasan secara ambang dengan kertas amplas nomor 400. Bersihkan debu bekas pengamplasan dengan kain.
Aplikasi Wood Stain dengan Tepat dan Merata
Cara aplikasi wood stain dapat disesuaikan dengan jenis wood stain yang digunakan. Langkah awal yang harus anda lakukan sebelum aplikasi wood stain adalah melakukan pengenceran. Jika anda menggunakan wood stain solvent anda perlu mengencerkannya dengan thinner. Sedangkan saat anda menggunakan wood stain water based anda bisa mengaplikasikannya dengan air bersih.
Setelah diencerkan sesuai dengan standar aplikasi sesuai dengan petunjuknya, anda bisa melanjutkan dengan metode aplikasinya. Anda bisa menggunakan kuas maupun alat spray sesuai dengan petunjuk aplikasi yang tertera pada masing-masing kemasan.
Beberapa jenis wood stain hanya dapat diaplikasikan dengan satu alat khusus berbeda dengan wood stain water based yang lebih fleksibel. Saat anda menggunakan wood stain water based dari Biovarnish, anda bisa mengaplikasikannya dengan kuas ataupun alat spray.
Warna stain yang lebih gelap bisa Anda dapatkan jika mengaplikasikan dua lapisan coating atau lebih. Syaratnya adalah jangan mengaplikasikan wood stain terlalu tebal setiap lapisannya. Terakhir setelah wood stain selesai, Anda bisa mengaplikasikan top coat.
Mengaplikasikan wood stain biasanya dibutuhkan untuk mempertajam penampilan dari kayu. Penampilan kayu akan berubah khususnya untuk jenis kayu seperti kayu solid dan akan membantu meningkatkan warna kayu menjadi lebih terang.
Artinya warna yang lebih terang pada kayu akan memperlihatkan juga kemahiran si pengrajin yang membuat proyek tersebut. Cat disisi lain biasanya sering digunakan untuk menutup cacat pada furniture kayu.
Rekomendasi Untuk Anda
- 3 Macam Teknik Mengaplikasikan Shellac untuk Hasil Halus Merata
- Hasil Sempurna, Ini Tips Aplikasi Finishing Kayu Kelapa untuk Pemula
- 5 Tips Aplikasi Cat Natural Terbaik untuk Hasil Fantastis Kayu Oak
- Cara Memilih Wood Stain untuk Mengecat Pintu Utama dan Aplikasinya
- Apa Perbedaan Wood Stain dan Liquid Stain Biovarnish? Cek Di Sini
- Finishing Efek Wood Burning Furniture Dengan Wood Stain Indoor
Pilihan Menarik Lainnya
- 7 Tips Mengecat Bangku Teras di Taman Menggunakan Wood Stain
- Cara Menggunakan dan Mengamplas Dempul Kayu Wood Filler yang Benar
- DIY : Panduan dan Tips Mudah Finishing Table Top untuk Pemula
- Produk Wood Stain Liquid Rekomended yang Sering Digunakan di DIY
- Mau Furniture Berkesan Tua? Ikuti 3 Teknik Finishing Kayu Rustic Ini
- Wood Filler Dempul Kayu Bahan Air Cepat Kering dan Tidak Peeling
- 4 Tips yang Membantu Kita Memilih Cat Triplek dengan Warna Natural
- Tips Memilih Wood Filler Jati yang Hemat dan Cepat Aplikasinya
- 3 Teknik Mengaplikasikan Pewarna Kayu Water Based pada Dinding Rumah
- Tips Memilih Cat Kayu untuk Outdoor Terbaik yang Cocok pada Furniture
- 8 Langkah Efektif Mengaplikasikan Wood Stain Water Based pada Kayu
- 5 Macam Finishing Kursi Kayu Jati bagi Pemula dengan Hasil yang Unik