Mengintip Proses Pengolahan Bahan Baku Mebel Rotan di Pabrik

Pernahkah terlintas dibenak Anda bagaimana pengolahan bahan baku dari mebel kursi rotan yang sedang Anda duduki sekarang? Anda sedang merasakan duduk yang nyaman di atas kursi rotan karena bahan baku rotan yang telah diolah secara panjang di pabrik. Membuat mebel rotan tidak semudah ketika Anda menggunakannya. Anda proses panjang yang membuat kursi rotan dapat digunakan sekarang.

Pembuatan rotan di pabrik menggunakan bahan baku rotan yang bervariasi. Bahan baku rotan ini juga akan digunakan di bagian berbeda pada masing-masing furniture. Ada beberapa bahan jenis rotan yang digunakan dengan klasifikasi berikut ini:

  • Rotan batang/ Asalan. Rotan jenis ini masih memiliki struktur kulit dan ruas. Ruas yang jelas dan kasar dengan diameter bervariasi anatara 28-30mm dan 30-32mm. Rotan jenis in sering digunakan sebagai kerangka uatama produk rotan seperti kursi atau meja. Apabila sudah berbentuk meja maka kerangka rotan tidak akan terlihat karena tertutup dengananyaman rotan.

Pengolahan Bahan Baku Mebel Rotan Di Pabrik

  • Semi Poles. Rotan batang yang telah dihaluskan dengan amplas disebut rotan semi poles. Rotan semi poles selanjutnya akan diproses oleh bagian finishing. Hasilnya akan terlihat setelah rotan menjadi produk jadi.
  • Kubu Grey. Bahan baku rotan kubu grey adalah rotan sega yang telah direndam ke dalam lumpur selama 3 minggu. Proses ini dibutuhkan untuk mendapatkan wrna grey atau abu-abu natural karena warna asli rotan sega yaitu kuning.
  • Slimit adalah jenis rotan dengan diameter sekitar 2-5mm berbentuk bulat dan masih memiliki kualit luar yang berwarna cerah.
  • Fitrit adalah jenis rotan yang memiliki diameter paling kecil sekitar 0.5-5mm karena merupakan bagian inti dari tanaman rotan. Rotan fitrit memiliki bentuk bulat, segitiga, bahkan oktagon.

Pengolahan Rotan Menjadi Bahan Baku Mebel

Setelah selesai masa panen dari rotan ada proses penjang untuk mengubahnya menjadi mebel rotan.Tidak semudah seperti yang banyak diberitakan yaitu rotan cukup dikeringkan kemudian dipotong, dianyam dan menjadi sebuah mebel.

Produk pabrik rotan membutuhkan banyak tahapan untuk mendapatkan bahan baku rotan yang berkualitas tinggi terkait dengan ketahanan dari mebel yang akan digunakan. Selain itu bahan baku rotan yang berkualitas tentu akan lebih mudah dibentuk menjadi mebel.

Ada 10 tahapan yang banyak dilakukan oleh pabrik pengolahan bahan baku rotan hingga akhirnya menjadi mebel. Tahapan dimulai dari sortasi dimana rotan akan dipilih yang berkulitas dengan standar tertentu. Standar ini akan dilihat dari rotan yang gembos, patah atau rusak akibat hama seperti kutu bubuk rotan.

Proses sortasi

Proses sortasi dilakukan secara manual sehingga ada banyak kesalahan yang sering terjadi. Selanjutnya adalah proses pemotongan. Proses ini dilakukan untuk memisahkan rotan batang dengan rotan semi polse sehingga dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. Pemotongan rotan dilakukan menggunakan mesin sehingga cepat dan juga kualitas sama.

Scrapping

Scrapping adalah proses yang dilakukan untuk mengupas kulit rotan batang sehingga menjadi rotan semi poles. Sedangkan proses poles adalah proses pengamplasan yang bertujuan untuk mendapatkan rotan semi poles yang lebih halus lagi namun masih terlihat ruas bukunya.

Pengolahan Bahan Baku Mebel Rotan Di Pabrik

Pembuatan core

Pembuatan core dan fitrit ada proses selanjutnya ketika akan menghasilkan jenis rotan fitrit dan core. Dimana perhitungannya adalah 1 rotan core dapat menghasilkan 4 ruas rotan fitrit tergantung dengan ketajaman mata pisau.

Rotan peel

Rotan peel adalah proses selanjutnya untuk mendapatkan rotan peel dari rotan sega. Setiap 1 pcs rotan sega akan menghasilkan 4 pcs rotan peel. Tahapan selanjutnya yang sangat penting adalah pengawetan. Proses pengawetan ini dilakukan untuk mencegah dan membasmi serangan dari serangga perusak rotan.

Untuk melakukan tahapan pengawetan ini dibutuhkan obat khusus yang berfungsi mengusir dan mencegah timbulnya serangga perusak rotan seperti kumbang bubuk. Tahapan pengawetan ini juga yang membutuhkan waktu lebih lama karena proses penggunaan bahan dan juga pengeringan rotan sehingga siap untuk dikemas.

Jika sudah dikemas sesuai dengan jenis bahan baku maka rotan akan langsung dikirim ke industri pengolahan rotan menjadi mebel.

Pengendalian Mutu Bahan Baku Rotan

Untuk mendapatkan bahan baku rotan untuk mebel rotan maka salah satu yang tidak kalah penting adalah pengendalian mutu. Mengendalikan mutu dari furniture tentu saja sangat dibutuhkan untuk penjualan rotan yang berkualitas standar tinggi.

Pengendalian mutu ini ada banyak sekali tahapan. Dimulai dari pengecekan kandungan kimia pada rotan kemudian pengecekan fisis dan mekanis dan terakhir adalah pemeriksaan proses pengolahan rotan. Ketiga hal tersebut sangat penting dilakukan untuk mendapatkan hasil rotan yang berkualitas tinggi bahkan terbaik untuk ekspor.

Pengolahan Bahan Baku Mebel Rotan Di Pabrik

Pemeriksaan Fisis

Dalam pemeriksaan fisis dan mekanis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu kadar air pada rotan harus standar jika masih terlalu tinggi kandungan air maka rotan akan mudah membusuk. Sebaliknya jika rotan terlalu kering maka akan sulit diolah dan menimbulkan efek pecah.

Penimbangan berat jenis rotan dibutuhkan agar dapat membandingkan berapa berat rotan dibandingkan dengan berta kandungan air di dalamnya. Kekuantan lentur statik juga perlu diketahui untuk mengetahui apakah rotan mampu menahan beban berat tanpa berubah bentuk.

Pengecekan Kelenturan

Pengecekan yang lain adalah mengecek apakah kelenturan dari rotan berbanding lurus dengan kekerasan rotan. Hal ini dapat diuji dengan manual yaitu melengkungkan rotan dan amati apakah terjadi perubahan bentuk. Ada tiga klasifikasi rotan yaitu rotan keras dimana rotan yang telah dilengkungkan akan kembali menjadi bentuk semula dengan baik. Adapula rotan sedang yang akan dilengkukan kemudian kembali seperti bentuk semula namun tidka beraturan. Terkahir adalah rotan lunak yaitu rotan yang tidak akan kembali ke bentuk semula setelah proses pelengkukan.

Pengecekan selanjutnya adalah warna dan kilap. Untuk tampilan warna rotan yang baik adalah berwarna cerah atau terang sedangkan untuk rotan yang memiliki warna kecoklatan tidak memiliki kualitas yang terlalu baik. Adanya warna dari rotan juga dipengaruhi proses pengasapan dan juga pemutihan rotan menjadi bahan baku.

Pemeriksaan Terakhir

Pada tahapan pengecekan ketiga yaitu pemeriksaan proses ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu perendaman, pengeringan dan juga jenis-jenis cacat. Anda perlu melihat seberapa lama perendaman rotan berlangsung dan mengangkatnya pada waktu yang tepat. Pengeringan lebih pada proses penjemuran rotan, pastikan kadar air yang didapatkan tidak terlalu rendah dan juga tidak terlalu tinggi.

Ada banyak jenis cacat yang akan timbul karena proses pengeringan seperti rotan menjadi retak, adanya jamur blue stain dan juga adanya kumbang bubuk. Pastikan kualitas dari rotan bebas dari cacat-cacat yang sering muncul tersebut.

Melihat proses panjang yang berjalan di pabrik, maka tidak heran jika sebuah mebel rotan memiliki harga yang cukup tinggi. Belum lagi untuk desain mebel yang modern dan juga menarik.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top